Jika Bukan Karena Hal Ini,Pesawat Buatan Indonesia Sudah Merajai Dunia


Indonesia pernah mengejutkan dunia dengan keberhasilnnya menerbangkan Pesawat N250 yang merupakan hasil karya anak bangsa.Untuk pertama kalinya Pesawat N250 mengudara di langit Bandung pada tanggal 10 Agustus 1995. Pesawat N250 adalah rancangan dari PT IPTN(Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang dimotori oleh Prof. B.J. Habbie sebagai Mentri Riset dan Teknologi pada sat itu.Pesawat N250 adalah pesawat penumpang sipil kelas 50-70 penumpang. Pesawat N250 sangat mumpuni pada masanya.Pesawat ini dibekali dengan mesin turbobrop 2439KW dengan 6 bilah baling-baling.Burung besi ini mampu terbang hingga kecepatan 610 km/jam dengan ketinggian operasai 25.000 kaki dan daya jelajah yang mencpai 1480 km.Pesawat N250 sendiri memiliki rentang sayap 28 meter ,panjang badan 26,30 meter ,tinggi 8,37 meter dan berat 13.665 kg. Sungguh disayangkan Proyek Prestisius ini harus dihentikan pada tahun 1998 dikarenakan krisisi ekonomi yang menimpa Indonesia pada saat itu.IMF juga dituding sebagai biang keladi penghentian proyek itu.Disaat indonesia membutuhkan dana unutk mengatasi masalah krisis ekonominya.IMF yang memberikan bantuanya memberikan persyaratan penghentian proyek N250 dalam Letter of Inten-nya.

Indonesia pernah mengejutkan dunia dengan keberhasilnnya menerbangkan Pesawat N250 yang merupakan hasil karya anak bangsa.Untuk pertama kalinya Pesawat N250 mengudara di langit Bandung pada tanggal 10 Agustus 1995.
Pesawat N250 adalah rancangan dari PT IPTN(Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang dimotori oleh Prof. B.J. Habbie sebagai Mentri Riset dan Teknologi pada sat itu.Pesawat N250 adalah pesawat penumpang sipil kelas 50-70 penumpang.
Pesawat N250 sangat mumpuni pada masanya.Pesawat ini dibekali dengan mesin turbobrop 2439KW dengan 6 bilah baling-baling.Burung besi ini mampu terbang hingga kecepatan 610 km/jam dengan ketinggian operasai 25.000 kaki dan daya jelajah yang mencpai 1480 km.Pesawat N250 sendiri memiliki rentang sayap 28 meter ,panjang badan 26,30 meter ,tinggi 8,37 meter dan berat 13.665 kg.
Sungguh disayangkan Proyek Prestisius ini harus dihentikan pada tahun 1998 dikarenakan krisisi ekonomi yang menimpa Indonesia pada saat itu.IMF juga dituding sebagai biang keladi penghentian proyek itu.Disaat indonesia membutuhkan dana unutk mengatasi masalah krisis ekonominya.IMF yang memberikan bantuanya memberikan persyaratan penghentian proyek N250 dalam Letter of Inten-nya.

Entah dengan alasan apa IMF meminta penghentian proyek N250 itu.Mungkin Proyek N250 ini mengkhawatirkan para pesaingnya seprti ATR Perancis,Fokker Belanda dan Dehavilland dari Kanada.Padahal pada saat N250 dikemabangkan belum ada dengan kelas yang sama di dunia.
Jika dulu proyek N250 berhasil dikembangkan mungkin saat ini pesawat tidak ada pesawat ATR jenis 72 dan 42 buatan Prancis.Karena kualitas N250 jauh lebih unggul dari ATR 72 dan 42 saat itu.Dan pesawat N250 akan merajai pasar pesawat dunia pada masa itu atau bahkan mungkin hingga sekarang ini.
Sungguh sangat disayangkan nasi telah menajadi bubur dan waktu telah berlalu.Tapi kegagalan dimasa lalu harus dijadikan pelajaran dimasa kini dan dimasa yang akan datang.Kita patut berbangga mempunyai B.J Habibie karena kembali mengejutkan dunia dengan rancangan barunya yaitu Pesawat R80.Pesawat yang dapat mengangkut 90 penumpang ini kini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI).Perusahan itu sendiri didirikan oleh B.J Habibie dan Putranya Ilham Habibie.
Kita nantikan saja kelanjutanya pada ulasan berikutnya tentang Pesawat R80 .

Sumber :
@ id.wikipedia.org/wiki/N-250
@ ristekdikti.go.id/belajar-dari-kegagalan-program-pesawat-n-250/
@ www.kaskus.co.id/thread/51542bed1dd719ef6f000001/dosa-imf--kalau-n250-buatan-habibie-berhasil/

Comments

Popular Posts